Selasa, 08 Februari 2011

KINERJA PENILAIAN PEGAWAI


KINERJA DAN PENILAIAN PRESTASI PEGAWAI
Mangkunegara, 2000. manajemen sumber daya manusia perusahaan, remaja rosdakarya, bandung hal 67

Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual p.  (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang. Pengertian kinerja (prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dg tgg jwb yang diberikan kepadanya.

Factor-faktor yg mempengaruhi : factor kemampuan (ability) dan factor motivasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Keith Davis (1964:484) yg mrumuskan bhw:
* Human p.     = ability + motivation
* motivation    = attitude + situation
* ability           = knowledge + skill

  1. factor kemampuan
secara psikologis, kemmpn (ably) pegawai terdiri dari kemp potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill). Artinya, peg. Yg memiliki IQ diatas rata-rata (110-120) dg pendidikan yg memadai untuk jabatannya dan terampi dalam mengerjakan pkjan sehari2, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yg dihrpkan. Oki, peg perlu ditempatkan pada pkjan yg sesuai dg keahliannya. (the right man in the right place, t r m on the r job)

Terry, G.R, dan Rue,R.W, 1993, dasar2 manajemen, bumi aksara, Jakarta hal 168

Motivasi menyangkut perilaku manusia dan merup sebuah nsur yang vital dalam manajemen. Ia dapat didefinisikan sbg membuat seseorang menyelesaikan pkjan dg semangat, krn org itu ingin melakukannya. Motivasi berbeda2 diantara org2, ia tergantung dr banyak factor seperti kewibawaan, ambisi, pendidikan dan umur. Motivasi diri sendiri berasal dr keinginan yang keras untuk mencapai tujuan tertentu. Tidak peduli pada kesulitan-kesulitan apapun yang harus diatasi. Pemikiran-pemikiran positif dan ketaatan pada jalnnya kegiatan, yang dinyatakan, yang juga merupakan factor-faktor motivasi


Miftah Thoha,  1994, Perilaku organisasi konsep dasar dan aplikasinya, pt rajaGrafindo Persada, Jakarta hal 229

David mcclelland mengemukakan bahwa mnusia pada hakekatnya mempunyai kemampuan untuk berprestasi diatas kemampuan orang lain. Dari hasil risetnya selama lebih dari 20 thn, mcclelland percaya bahwa kebutuhan untuk berprestasi Kemampuan seseorang untuk berprestasi ini adalah suatu motif yg berbeda dan dapat dibedakan dr kebutuhan2 lainnya. Lebih penting lagi kebutuhan berprestasi ini dapat diisolasikan diuji pada setiap kelompok.
Menurut mcclelland seseorang dianggap mempunyai motivasi untk berprestasi jika ia mempunyai keinginan untuk melakukan suatu karya yang berprestasi lebih baik dari prestasi karya orang lain. Ada 3 kebutuhan yaitu berprestasi, berafiliasi dan kekuasaan. Ketiga kebutuhan tersebut terbukti merupakan unsure yang amat penting dalam menentukan prestasi seseorang dalam bekerja.
Ada beberapa karakteristik dari orang-orang yang berprestasi tinggi antara lain :
  1. suka mengambil resiko yang moderat (moderate risks). Pada umumnya nampak pada permukaan usaha bahwa orang berprestasi tinggi resikonya juga besar tapi penemuan McClelland menunjukan lain. Uji coba dilakukan dengan melempar pasak-pasak besi. Pada umumnya orang-orang yang mempunyai kebutuhan untuk berprestasi lebih tinggi cara melemparnya akan berbeda dengan orang lain. Orang ini akan berhati-hari mengukur jarak, sehingga kemungkinan berhasilnya akan lebih banyak daripada gagalnya. Org semacam ini mau berprestasi dengan suatu resiko yang moderat, tidak terlalu besar resikonya dan tidak pula terlampau rendah.
  2. memerlukan umpan balik segera. Seseorang yang mempunyai kebutuhan akan prestasi tinggi pada umumnya lebih menyenangi akan semua informasi mengenai hasil-hasil yg dikerjaknyya. Informasi yang merupakan umpan balik yang bias memperbaiki prestasinya dikemudian hari sangat dibutuhkan oleh org tsb. Informasi tsb akan memberikan kejelasan bagaimana ia berusaha mencapai hasil shg ia tahu kekurangannya yang nantinya bias diperbaiki untuk meningkatkan prestasi berikutnya.
  3. memperhitungkan keberhasilan. Seseorang yang berprestasi tinggi pada umumnya hanya memperhitungkan keberhasilan prestasinya saja tanpa memperdulikan penghargaan-penghargaan materi. Ia lebih puas pada nilai instrinsikdari tugas yang dibebankan kepadanya shg menimbulkan prestasi dan tidak sama sekali tidak mengharapkan enghargaan materi atau penghargaan lainnya atas prestasi yang telah dicapainya. Kalau ia mendapatkan pengahrgaan materi atau pujian atau hadiah yang melimpah bukanlah karena ia mengharapkan tapi karena orang lain atau lingkungannya yang menghargainya
  4. menyatu dengan tugas. Sekali seorang yang berprestasi tinggi memilih suatu tujuan untuk dicapai maka ia cenderung ntuk menyatu dengan tugas pekerjaannya sampai ia benar-benar berhasil secara gemilang. Hal ini berarti bahwa ia bertekad untuksampai  mencapai tujuan yang telah dipilihnya dengan ketekatan hati yang bulat tidak setengah-setengah sampai mencapai hasil yg maksimal.


Gibson, ivancevich, Donnelly, organisasi perikalu, struktur, proses edisi kelima, 1987, penerbit Erlangga, Jakarta
Kemampuan ialah sifat bawaan lahir atau dipelajari yang memungkinkan seseorang melakukan sesuatu yang bersifat mental dan fisik
Keterampilan ialah kecakapan yang berhubungan dengan tugas (mengoperasikan computer)
B=f(I,O,P). hal 53
Hal 94 .Motivasi ialah suatu konsep yang menguraikan tentang kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri karyawan yang memulai dan mengarahkan prilaku.
Hal 96.Teori kepuasan (content theories) mencoba menemukan factor-faktor yang terdpt dlm diri individu yg menggerakan, mengarahkan, mendukung, dan menghentikan prilaku. Factor-faktor ini hanya dapat diduga
Teori proses mencoba menguraikan (menjelaskan, menganalisis) bgm prilaku tersebut digerakan, diarahkan, didukung, dan dihentikan


Angket :

  1. menurut penilaian bapak/ibu sebagai pimpinan unit kerja, apakah keterampilan karyawan ini dalam menggunakan alat-alat kerja di kantor esuai dengan bidang pekerjaannya dapat diandalkan guna mendukung pekerjaannya.
  2. menurut penilaian bapak/ibu apakah karyawan memiliki pengetahuan tentang pekerjaannya
  3. menurut penilaian bapak/ibu apakah karyawan memilikipendidikan formal yang dapat mendukung bidang pekerjaannya
  4. menurut penilaian bapak/ibu apakah karyawan memiliki pendidikan non formal yang dapat mendukung bidang pekerjaannya
  5. menurut penilaian bapak/ibu apakah karyawan memiliki kemampuan dalam memahami prilaku orang lain
  6. menurut penilaian bapak/ibu apakah karyawan memiliki kemampuan bersosialisasi dengan sesame rekan
  7. menurut penilaian bapak/ibu apakah karyawan memiliki kemampuan bersosialisasi dengan atasan
  8. menurut penilaian bapak/ibu apakah karyawan memiliki kemampuan berkerja sama dengan rekan kerja dalam mengerjakan suatu pekerjaan
  9. menurut penilaian bapak/ibu apakah karyawan memiliki kemampuan berkerja sama dengan atasan dalam mengerjakan suatu pekerjaan
  10. menurut penilaian bapak/ibu apakah karyawan memiliki kemampuan dalam menganalisis situasi kerja
  11. menurut penilaian bapak/ibu apakah karyawan memiliki kemampuandalam pengambilan keputusan dalam situasi mendesak pada saat atasan tidak ada

2 komentar:

Silahkan isi komentar di sini,trims